Kegiatan MGMP TIK Gugus Ciawigebang Kab. Kuningan

Suasana MGMP TIK gugus Ciawigebang dengan pemateri Achmad Nuryana, S.Kom sebagai ketua MGMP TIK gugus Ciawigebang sedang memberikan materi tentang software interaktif media pembelajaran

Kegiatan MGMP TIK Gugus Ciawigebang Kab. Kuningan

Para peserta MGMP TIK Gugus Ciawigebang Kabupaten Kuningan sedang memperhatikan dengan serius materi yang disampaikan oleh pengawas pembina Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan

Kegiatan MGMP TIK Gugus Ciawigebang Kab. Kuningan

DR. Uhar Suharsaputra, M.Pd sedang memberikan materi penelitian tindakan kelas kepada peserta MGMP TIK gugus Ciawigebang didampingi oleh ketua sanggar H. Suherman, M.Pd

Kegiatan MGMP TIK Gugus Ciawigebang Kab. Kuningan

Suasana MGMP TIK gugus Ciawigebang dengan pemateri Dery Daryaman, S.Pd sebagai ketua MGMP TIK Kabupaten Kuningan sedang memberikan materi tentang software Microsoft Powerpoint dengan interaktif media pembelajaran

Kegiatan MGMP TIK Gugus Ciawigebang Kab. Kuningan

Kegiatan Workshop Peningkatan dan Pengembangan Kompetensi Guru Mata Pelajaran TIK SMP Wilayah Kuningan dilaksanakan di Ruang Multimedia SMP Negeri1 Sindangagung, Jalan Babakanreuma No. 98 Kecamatan. Sindangagung Kabupaten Kuningan

Kegiatan MGMP TIK Gugus Ciawigebang Kab. Kuningan

Drs. Agus Sadeli, M.Pd sebagai Sekretaris Disdikpora sedang memberikan materi Kebijakan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan kepada peserta MGMP TIK gugus Ciawigebang dan Luragung

Pages

Selasa, 05 Maret 2013

Model Pembelajaran Snowball Throwing

Model Pembelajaran Snowball Throwing

Model Pembelajaran Snowball Throwing
Snowball Throwing adalah salah satu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini dapat digunakan untuk memberikan konsep pemahaman materi yang sulit kepada siswa. Metode Snowball Throwing juga untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam menguasai materi tersebut.

Pada model pembelajaran Snowball Throwing siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok. Dipilih ketua kelompok yang akan mewakili untuk menerima tugas dari guru. Masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain kemudian siswa menjawab pertanyaan dari bola yang didapatkan.

Snowball Throwing melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang lain, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok. Lemparan pertanyaan menggunakan kertas berisi pertanyaan yang diremas menjadi sebuah bola kertas kemudian dilemparkan kepada siswa lain. Siswa yang menerima bola kertas lalu membuka dan menjawab pertanyaannya.

Langkah-langkah Model Pembelajaran Snowball Throwing
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.
3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
4. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
5. Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama + 15 menit.
6. Setelah siswa dapat satu bola diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
7. Evaluasi.
8. Penutup. (Suprijono, 2010:128)

Model pembelajaran Snowball Throwing memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah melatih kesiapan siswa dan saling memberikan pengetahuan. Kekurangan model kooperatif tipe Snowball Throwing yaitu pengetahuan tidak luas hanya berkutat pada pengetahuan sekitar siswa dan kurang efektif. Apakah Bapak Ibu pernah menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing ini? Share pengalamannya di kolom komentar ya...

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick


Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick, guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok dengan anggota yang heterogen. Kelompok dibentuk dengan mempertimbangkan keakraban, persahabatan atau minat. Setiap kelompok selanjutnya berdiskusi dan mempelajari materi pelajaran.

Model pembelajaran Talking Stick adalah suatu model pembelajaran kelompok sama seperti Snowball Throwing. Tetapi dalam penerapan model pembelajaran ini, dengan memanfaatkan tongkat oleh sebab itulah disebut Talking Stick (tongkat berbicara). Pada model pembelajaran Snowball Throwing setiap siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola lalu dilempar ke siswa lain.

Bagi kelompok yang memegang tongkat terlebih dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru. Sebelumnya siswa sudah mempelajari materi pokoknya. Kegiatan tersebut diulang terus-menerus sampai semua kelompok mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan dari guru.

Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick
  1. Guru menyiapkan sebuah tongkat yang kira-kira panjangnya 20 cm.
  2. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan anggota 4-6 siswa
  3. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari
  4. Guru memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran.
  5. Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam wacana.
  6. Setelah siswa selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya, guru mempersilahkan siswa untuk menutup isi bacaan.
  7. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
  8. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
  9. Guru memberikan evaluasi/penilaian.
  10. Guru menutup pembelajaran.

Kelebihan penerapan model pembelajaran Talking Stick adalah menguji kesiapan siswa dan melatih membaca dan memahami dengan cepat serta lebih giat dalam belajar. Model pembelajaran ini membuat anak didik ceria, senang, dan melatih mental anak didik untuk siap pada kondisi dan siatuasi apapun.

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan  (PKB)
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, dan berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalisme guru. PKB berdasarkan Permennegpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 merupakan salah satu komponen pada unsur utama yang kegiatannya diberikan angka kredit.

PKB adalah tindak lanjut dari Penilaian Kinerja Guru (PKG) yang akan dilaksanakan mulai tahun 2013. Untuk guru yang mendapatkan nilai di bawah standar, program PKB diarahkan untuk memperbaiki kompetensinya. Program PKB juga diperuntukan untuk guru yang dalam PGK telah mencapai atau di atas standar. PKB untuk meningkatkan atau memperbaharui pengetahuan, keterampilan, dan sikap dan profesionalitasnya.

Unsur kegiatan PKB terdiri dari tiga macam kegiatan, yaitu: pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif. Yang termasuk kegiatan pengembangan diri adalah mengikuti diklat fungsional dan melaksanakan kegiatan kolektif guru. Kelompok atau musyawarah kerja guru untuk penyusunan perangkat kurikulum, seminar, dan Kelompok Kerja Guru (KKG) adalah contoh kegiatan kolektif guru.

Publikasi Ilmiah, kegiatan ini seperti presentasi pada forum ilmiah, publikasi ilmiah berupa hasil penelitian, dan publikasi buku teks pelajaran. Sedangkan kegiatan PKB juga melalui karya inovatif, contohnya: Menemukan teknologi tepat guna, menciptakan karya seni, membuat alat peraga dan lain-lain.

Senin, 04 Maret 2013

MGMP TIK GUGUS CIAWIGEBANG GELAR DIKLAT PENINGKATAN KOMPETENSI

MGMP TIK GUGUS CIAWIGEBANG GELAR DIKLAT PENINGKATAN KOMPETENSI,
PROFESIONALISME, DAN PENGEMBANGAN KARIR PTK TAHUN 2012

DR. Uhar Suharsaputra, M.Pd sedang memberikan materi penelitian tindakan kelas kepada peserta MGMP TIK gugus Ciawigebang didampingi oleh ketua sanggar H. Suherman, M.Pd




Susunan Kepengurusan MGMP TIK gugus ciawigebang

Ketua                    : Achmad Nuryana, S.Kom

Sekretaris            : Nani Sugiarningsih, S.Kom

Bendahara          : Nana Sumarna, S.Pd

Guna meningkatkan kemampuan guru khususnya guru bidang studi TIK, terutama dalam penelitian tindakan kelas, Penyusunan Silabus/ RPP, pembuatan karya tulis ilmiah dan pembuatan media pembelajaran interaktif, maka Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Teknologi informasi dan Komunikasi (TIK) mengadakan pendidikan dan latihan (diklat) mulai bulan Oktober dan berakhir pada tanggal 3 Desember 2012.

Kegiatan yang digelar di SMPN 1 Sindangagung Kecamatan Sindangagung  sebagai sekretariat MGMP TIK ini diikuti 32 peserta. Mereka adalah guru TIK perwakilan dari 22 sekolah negeri dan swasta yang ada di gugus ciawigebang, gugus luragung serta dari gugus kuningan. Kegiatan yang dibuka oleh Drs. Agus Sadeli, M.Pd sebagai Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kuningan Sedangkan pemberi materi selama kegiatan berlangsung diantaranya DR. Uhar Suharsaputra, M.Pd dari (Pengawas Disdikpora sekaligus Akademisi dari Uniku), Drs. Setia Amar, M.Pd (Korwas Disdikpora kab. Kuningan), H. Yayat Suhadiyat, M.Pd (Pengawas TIK Disdikpora), Dery Daryaman, S.Pd (Ketua MGMP TIK Kab. Kuningan) dan Achmad Nuryana, S.Kom (Ketua MGMP TIK gugus Ciawigebang).

Kegiatan ini sangatlah penting artinya bagi kami sebagai guru TIK dimana tidak semua guru TIK berlatar belakang pendidikan komputer oleh karena itu melalui program bantuan peningkatan kompetensi, profesionalisme, dan pengembangan karir PTK dikdas melalui MGMP SMP ini sangat bermanfaat bagi kami.

Acara penutupan kegiatan MGMP TIK ini oleh kepala sekolah SMPN 1 Sindangagung H. Suherman, M.Pd sekaligus sebagai ketua sanggar MGMP TIK yang dalam sambutan penutupannya bahwa ilmu yang didapat selama diklat ini diharapkan bisa bermanfaat bagi diri sendiri khususnya dan umumnya mengamalkan bagi guru bidang studi lainnya.